CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

2/13/2009

Chapter 16: Membuka Tabir Valentine (1)


PROPAGANDA VALENTINE’S DAY

14 Februari, siapa sih yang nggak kenal dengan tanggal ini ? Suatu moment penting bagi muda-mudi baik yang sudah punya kekasih atau pun yang masih Jojoba (Jomblo-Jomblo Bahagia). That’s Valentine’s Day (lebih dikenal sebagai

hari kasih sayang). Penyambutannya menyamai hari raya keagamaan, lebaran atau pun natal. Awal bulan Februari nuansa romantisme semakin kental. Lihat saja televisi, radio, surat kabar, majalah, semuanya mengekspos acara ini sebagai suatu suguhan program maupun rubrik spesial valentine’s day. Termasuk nuansa romantisme di tempat-tempat umum seperti ritel, mall, waralaba asing, hotel atau tempat-tempat hiburan seperti diskotik, club-club malam, dan kafe-kafe bahkan di beberapa instansi atau perkantoran tertentu.

Masyarakat dibuat sibuk untuk berpartisipasi merayakannya. Anehnya, mereka memaksakan diri membeli coklat, bunga mawar, aksesoris berbentuk hati atau pun sesuatu yang disenangi kekasihnya untuk mengungkapkan kasih sayang pada hari itu. Lebih anehnya lagi, tidak hanya dilakukan oleh muda-mudi yang telah menapaki jalan menuju pernikahan, sepasang suami-istri atau pun anggota keluarga, tetapi juga diramaikan oleh muda-mudi yang bukan mahramnya, Na’uzubillah.

Sedihnya, kebanyakan mereka adalah anak-anak kaum muslimin. Mereka nggak sadar kalau mereka telah terjerumus ke dalam kubangan maksiat dan dosa. Keberhasilan propaganda perayaan Valentine’s Day di negeri ini dan negeri-negeri Islam tentunya tidak lepas dari peranan media massa dan elektronik yang saat ini dikendalikan oleh orang-orang kafir Barat dalam rangka mengokohkan sistem Kapitalisme-Sekuler.

Patut dipertanyakan, apakah Valentine’s Day itu ? Benarkah ia merupakan hari kasih sayang sebagaimana menjadi pembicaraan ? .................................


0 komentar:


(Ki) Aku/Rio dan (Ka) Gede