Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversita Haluoleo didirikan pada tahun 1998 berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor : 233/O/1998 tanggal 21 September 1998. Dengan berdirinya fakultas ini maka Universitas Haluoleo kini telah memiliki lima fakultas. Empat fakultas pertama yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dan Fakultas Pertanian didiriikan bersamaan dengan peresmian Universitas Haluoleo sebagai universitas negeri oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Prof. Dr. Tisna Amidjaya mewakili Mendikbud pada tahun 1981. Pada saat yang sama pula dilantik Prof. H. Eddy Agussalim Mokodompit, M.A sebagai rektor pertama yang dijabat selama dua periode sampai Maret 1990.
Proses pendirian FMIPA Unhalu tergolong relatif cepat dibanding dengan pendirian FMIPA di universitas lain di Indonesia. Ini semua berkat dukungan, bantuan dan perhatian yang sangat besar dari berbagai pihak dalam pengambangan ilmu-ilmu dasar di kawasan Indonesia Bagian Timur, termasuk Universitas Haluoleo. Bantuan, dukungan dan perhatian itu diwujudkan melalui kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Kanada melaui Canadian International Development Agency (CIDA) dan Simon Fraser University (SFU), dengan pemerintah Australia melalui AIDAB dan Asian Development Bank (ADB), serta beberapa perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yaitu
Jauh sebelum FMIPA didirikan, di Unhalu hanya ada jurusan PMIPA yang bernaung di bawah FKIP dengan empat program studi yaitu Program Studi Pendidikan Kimia, Program Studi Pendidikan Fisika, Program Studi Pendidikan Matematika, dan Program Studi Pendidikan Biologi. Seiring dengan berjalannya waktu dan tuntutan kebuutuhan pembangunan, maka rekruitmen staf bagi kebutuhan untuk keempat program ini tidak lagi hanya berlatar belakang IKIP dan FKIP, tetapi juga menerima staf tamatan ilmu murni yaitu bidang Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi. Selain itu para staf yang tadinya berlatar belakang kependidikan/keguruan memilih pendidikan lanjutan mereka dalam bidang ilmu murni (basic science), sehingga makin lama makin banyak staf di jurusan PMIPA yang berlatar pendidikan lanjutan dari ilmu murni. Dari fenomena ini, oleh Prof. Dr. Ir. Soleh Solahuddin, M.Sc. selaku rektor kedua Universitas Haluoleo dipandang sebagai modal dasar dengan potensi yang besar untuk memikirkan dibukanya fakultas baru di Unhalu yaitu FMIPA dan ternyata menjadi komitmen universitas yang didukung oleh para pemimpin senat Unhalu.
Untuk mendukung rencana ini maka melalui kerjasama CIDA dan SFU Kanada, Unhalu ditingkatkan statusnya dari Universitas Partisipan menjadi Universitas Target. Selain itu kerjasama dengan AIDAB Australia tetap diteruskan dan Unhalu segera menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia ditambah lagi dengan kebijaksanaan Dirjen Dikti melalui program-program basic sciences yang ditawarkan dalam hal pelatihan dan studi lanjut. Melalui program ini PMIPA juga banyak memanfaatkannya. Semua kerjasama ini umumnya diarahkann untuk peningkatan sumber daya manusia staf Jurusan PMIPA pada waktu itu dan sebagai bukti komitmen Unhalu maka pada tahun 1993 didirikan UPT MIPA Unhalu yang membawahi kelompok-kelompok bidang ilmu basic sciences, berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor : 101/SK/42.H/C/1993 tanggal 26 Juli 1993 dengan tugas pokok adalah menyelenggarakan kuliah layanan dan konsolidasi staf dalam rangka pendirian FMIPA.
Selama kerjasama CIDA dan SFU Kanada, CIDA memandang perlu adanya wadah pendukung yang dapat lebih mempercepat perkembangan UPT MIPA yaitu ELTC, WIST, ESD, dan Perpustakaan. Selama kerjasama dengan mereka, perhatian lebih tertuju terhadap peningkatan kualitas SDM staf MIPA Unhalu. Berbagai kegiatan kursus, lokakarya, pelatihan, magang dalam bidang basic sciences dan studi lanjut diselenggarakan. Peranan Pak Christopher Dagg, Pak Nello Angerilli, Ibu Patrice M. North beserta stafnya baik di EIUDP Jakarta maupun di SFU Kanada sangat dirasakan terutama dalam menjembatani kepentingan antara kedua pemerintahan. Disamping itu, selain bantuan dan dedikasi yang tinggi yang ditunjukkan oleh tim Kanada terhadap perkembangan basic sciences di kawasan Indonesia Bagian Timur, juga berkat bantuan, dorongan dan perhatian yang besar dari Bapak Ir. Oetomo Djajanegara selaku konsultan CIDA di Indonesia yang diwujudkan melalui negosiasi dengan Dirjen Dikti pada berbagai kesempatan. Kerjasama dengan pemerintah Australia melalui AIDAB, sekalipun intensitasnya tidak sama dengan kerjasama CIDA, namun juga telah membuahkan hasil yang sangat menggembirakan. Beberapa kegiatan peningkatan SDM seperti kursus singkat, studi visit ke Australia dan studi lanjut sudah sangat dirasakan manfaatnya, bahkan beberapa staf berpendidikan S2 pada FMIPA saat ini dihasilkan berkat kerjasama ini. Adalah Pak Dr. Allan Wilson dan stafnya selaku deputy project manager mewakili pemerintah Australia dalam kerjasama ini telah banyak memberikan bantuan.
Kerjasama dengan ke empat perguruan tinggi terkemuka di Indonesia (ITB, IPB, UGM, dan Unhas) berbentuk bantuan tenaga senior RF, narasumber dalam kegiatan kursus singkat, magang, nasehat langsung dari para dosen-dosen senior dari universitas tersebut. Peranan Prof. M.Ansyar di ITB, Dr. Dedi Duryadi di IPB, Prof. Hardjono di UGM, dan Prof. Rady M.Gany di Unhas yang dilanjutkan oleh Dr. M.Noor Djalaluddin telah memberi suasana kondusif bagi staf UPT MIPA termasuk telah berhasil meyakinkan pihak lain bahwa di Unhalu telah latak dibuka FMIPA.
Khusus selama kerjasama CIDA dan SFU Kanada denganUnhalu, peranan Drs. H.Alibas Yusuf dan Drs. Alam Syah, M.S. adalah sangat besar. Peranan itu tidak saja mereka tunjukkan sebagai koordinator dan manager senior untuk mengkoordinir tim kerja yang solid yaitu (kelompok bidang ilmu, WIST, ELTC, ESD, dan Perpustakaan) melainkan juga telah malang melintang ke berbagai pertemuan untuk meyakinkan pihak luar akan perkembangan UPT MIPA dan keberadaanya untuk ditingkatkan statusnya menjadi FMIPA.
0 komentar:
Posting Komentar